Kamis, 15 Juli 2010

SD Negeri 3 Kolakaasi Kondisinya Memperihatinkan





SD Negeri 3 Kolakaasi Kondisinya Memperihatinkan

Perhatian Pemerintah Kabupaten Kolaka dibidang pendidikan, nampaknya tak jadi prioritas utama,meski tujuan pendidikan adalah salah satu pembentuk karakter bangsa sekaligus dapat meningkatkan taraf kesejahteraan masyarakat. Namun ini berbeda dengan kenyataann di lapangan. Bidang pendidikan di Kabupaten Kolaka yang terkenal kaya dengan sumber daya mineralnya, tekesan dibaikan oleh Pemerintah Kabupaten Kolaka. Padahal dalam anggaran di pendidikan terbilang cukup besar di APBD Kolaka Tahun 2010.
Dari pantauan media di SD Negeri 3 Kolakaasi,Kec.Latambaga, Kabupaten Kolaka, kondisi ruang belajarnya tidak layak lagi digunakan lantaran sejumlah atap seng dan plaponnya sudah bocor dan nyaris runtuh ke lantai,’’Kalau hujan anak-anak tidak bisa belajar karena air hujan menerobos jatuh dari atap seng yang bocor dan plapon yang sudah lapuk,kita takutkan jika dibiarkan kondisinya begini terus tidak direhab bisa runtuh dan membahayakan anak-anak yang sementara belajar,’’ ungkap Mustapa SPd, MMPd kepada wartawan Rabu (14/7) di ruang kerja.
Selain itu, ruangan yang di gunakan untuk guru dan kepala sekolah sudah nyaris runtuh akibat bencana alam beberapa tahun lalu di Kolaka terkena beberapa kali gempa bumi. Terlihat kondisi bangunan sudah retak bagian dinding dan lantai yang tak lagi sempurna, terdapat kemiringan dan terpisah pondasi lantainya.
Sekolah yang berada di ketinggian sekitar 20 meter dari permukaan laut ini, menurut Herman Syahruddin Ketua LSM Lider Sultra semestinya mendapat perhatian serius dari Pemerintah Kabupaten dan Propinsi untuk melakukan rehabilitasi bangunan sekolah yang dibangun tahun 1984 dan belum pernah dilakukan renovasi terhadap bangunannya yang sudah tak layak digunakan.
‘’Ini sangat ironis di Kolaka, perhatian Pemerintah terhadap pendidikan utamanya sarana belajar tidak sesui dengan visi dan misi yang didengung-dengunkan Bupati Kolaka dalam setiap pidatonya pada kegiatan di masyarakat.Kita berharap Pemkab Kolaka segera melakukan perbaikan terhadap sarana belajar yang kondisinya sudah memperihatin dan membahayakan keselamatan jiwa peserta didik di sekolah,’’tegasnya seraya menambahkan siapa yang bertanggungjawab jika ada siswa yang jadi korban akibat runtuhnya bangunan sekolah.
Menurut Herman Syahruddin yang dikenal kritis terhadap kebijakan Pemkab Kolaka ini menambahkan, bahwa bukan SD Negeri Kolakaasi saja yang kondisinya memperihatinkan, tetapi di SMA Negeri 1 Latambaga juga demikian.’’ Dari hasil monitoring kami ada tiga RKB (Rombongan Kegiatan Belajar) yang masih berlantai tanah, sehingga debu dan kotoran yang terhisap di hidung bisa menimbulkan penyakit infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) bagi siswanya. Sebagai elemen masyarakat kita berhak menggugat Pemkab Kolaka, atas ketidakseriusannya membenahi sekolah yang kondisinya memperihatinkan,’’ katanya. (nasruddin ks)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar