Selasa, 01 Juni 2010

Lebih dekat dengan Bakri H.Mendong, SPd,Msi (Sekretaris Golkar Kolaka)



“ Mengembalikan Citra dan Kebesaran Partai Golkar di Kolaka”


Berbicara tentang Dinamika Politik di Kabupaten Kolaka rasanya nama Bakri H.Mendong SPd, MSi tidak dapat dipisahkan pada setiap gejolak politik di Kabupaten Kolaka.Pasalnya, sejumlah proses politik yang terjadi di Kolaka ia banyak terlibat sebagai pelaku, mulai dari pecahnya Panitia Pemilihan Daerah (PPD) II Kabupaten Kolaka yang bertugas merekomendasi calon anggota DPRD Kolaka dari daftar calon sementar menjadi daftar calon tetap yang akan diusulkan ke Gubernur Sulawesi Tenggara pada saat itu masih dijabat oleh Drs.H.La Ode Kaimoeddin, MSi.Saat itu PPD II Kolaka terpecah menjadi dua kepengurusan yang melahirkan dua Ketua Drs.Akring Johar dan yang lainnya versi Rahmat,SH.Akibat perpecahan di tubuh PPD II ini, melahirkan dua versi calon anggota DPRD Kolaka pada periode 2004-2009.
Salah satunya melibatkan nama Bakri H.Mendong sebagai calon anggota DPRD Kolaka yang direkomendasikan oleh PPD II Kolaka yang diketuai oleh Drs.Akring Johar. Namun dari perseteruan politik ini, tidak meloloskan usulan calon anggota DPRD Kolaka dibawah kepengurusan Ketua PPD II.Tetapi yang mendapat rekomendasi Bupati Kolaka pada saat itu Drs.H.Adel Berty adalah usulan dari PPD II Kolaka yang diketuai oleh Rahmat SH. Dari sinilah perseteruan itu semakin pekat dan baru berujung setelah melalui proses yang panjang di Mahkamah Agung yang membatalkan surat keputusan Gubernur Sulawesi Tenggara Drs.La Ode Kaimoeddin, MSi, dan mengharuskan anggota DPRD Kolaka yang diusulkan PPD II Kolaka Rahmat,SH harus keluar dari gedung parlemen digantikan oleh kelompok Bakri.H.Mendong.
Itulah sekilas sosok politisi partai Golkar Kolaka yang banyak memberi warna dinamika politik di Kabupaten Kolaka hingga saat ini. Meski tak lagi menjadi anggota DPRD Kolaka namun posisi strategis di Golkar Kolaka tak bisa dianggap enteng, dia kini menjabat sebagai Sekretaris Umum Partai Golkar Kolaka mendampingi Ketua umum DPD Golkar Kolaka H.Umar Tebu, S.Sos.MSi.
Memulai karir politiknya saat masih menjadi mahasiswa sebagai pengurus Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMI) Tahun 1965. Tak hanya itu, dia juga pernah memimpin sejumlah organisasi pelajar dan kepemudaan di Makassar dan di Kolaka. Makanya, tak heran jika hingga kini dia begitu dekat dengan sejumlah aktivis dan pengurus Ormas dan OKP di Kolaka.
Sebagai Sekretaris Umum di Golkar Kolaka, kini pria yang dilahirkan di Kolaka 2 April 1952 ini harus menghabiskan waktunya untuk melakukan konsolidasi internal di partai yang kini dijabat oleh Ir.Abu Rizal Bakrie,sebagai Ketua Umum DPP Golkar di Jakarta. Memegang tanggungjawab yang berat dari Ketua Umum Golkar, juga memaksanya harus memikirkan partai ini sehingga citranya yang selama ini terpuruk dalam perolehan suara untuk calon anggota DPRD Kolaka, termasuk dalam pencalonan Bupati Kolaka yang lalu, Golkar kalah telak, disaat itu Ketuanya Firdaus Tahrir mencalonkan diri untuk jadi kandidat Bupati Kolaka.Bahkan, dimasa kepemimpinan Firdaus Tahrir terpecah menjadi dua kepengurusan, dengan munculnya Zainal Amrin juga mengklaim dirinya selaku Ketua Golkar Kolaka.Rumit sekali pada saat itu.
Dari perjalanan sekaligus pengalaman buruk partai ini pula, setidaknya Bakri H. Mendong selaku orang nomor dua di Partai Golkar harus ekstra hati-hati untuk menentukan strategi serta kebijakan partainya. Karena tidak tertutup kemungkinan masih terdapat orang-orang yang merasa tidak puas dengan munculnnya duet H.Umar Tebu-Bakri Mendong ini untuk memimpin partai Golkar Kolaka. “Konspirasi dan intrik politik bisa saja terjadi,’’ungkap Bakri H.Mendong kepada beritakolaka Senin,(31/5) dalam sebuah perbincangan di kediamannya di bilangan Wolter Monginsidi No. 20 Kolaka.
‘’Kita tentunya harus lebih baik dari kemarin,bahwa dinamika di partai politik itu selalu sarat dengan kepentingan politik.Tetapi dari hasil Munas DPP Golkar baru-baru ini, kita diberikan tanggung jawab yang besar agar semua ketua-ketua Golkar terpilih di seluruh Indonesia dapat mengembalikan citra dan kebesaran partai Golkar yang selama ini kita lihat terpuruk,ini utamanya pada Pemilu yang lalu. Meski secara nasional Golkar berada di urutan kedua, tetapi di Kolaka kita berada di urutan kelima. Dan ini, menjadi prioritas yang harus dilakukan pengurus Golkar Kolaka.Kedua, untuk kepentingan daerah ke depannya, Golkar Kolaka akan melakukan upaya-upaya agar semua kader Golkar bias tetap eksis, selain itu berupaya agar kader yang pernah meninggalkan Golkar, para sespuh Golkar Kolaka, kita masih punya harapan agar mereka bisa bersama-sama kembali di Golkar Kolaka,’’ ungkapnya.
Menurut, kandidat Doktor Administrasi Publik Universitas Hasanuddin ini, Golkar Kolaka melewati begitu banyak konflik di internal partai. Sehingga dirinya harus menyatakan sikap tegas tidak terlibat aktif di Golkar untuk bekerja sama pada saat Ketua Golkar Kolaka Drs.H.Adel Berty kembali mencalonkan dirinya untuk menjadi kandidat Bupati Kolaka, dengan alas an Adel Berty bermasalah dengan hukum.
‘’Hari ini, di Golkar Kolaka kita tidak ingin ada lagi persoalan yang bisa memperburuk citra partai, termasuk dualisme kepemimpinan, sehingga di periode awal kepemimpinan H.Umar Tebu selaku Ketua Partai Golkar Kolaka, upaya konsolidasi hingga ke tingkat desa dan kelurahan telah dilaksanakan di 20 Kecamatan, berupa kegiatan musyawarah dan pengkaderan,’’ katanya sembari mengajak para tokoh dan para sesepuh Golkar Kolaka untuk bersama-sama kembali ke Golkar.
Di awal periode kepemimpinan H.Umar Tebu, ini Golkar Kolaka, diungkapkan Bakri H. Mendong, persiapan-persipan untuk menghadapi Pemilukada hingga Pilpres sudah diakukan sejak sekarang, meski masih 4 Tahun lagi.’’ Paling tidak, kita berkeinginan Golkar bisa menduduki urutan pertama, jika tidak bisa diurutan pertama dalam peroleh suara pada Pemilu, kita bisa menjadi nomor dua,tentunya dengan didukung oleh semua pengurus yang aktif hari ini.’’ujar Bakri H.Mendong optimis.
Potret Partai Golkar Kolaka hari ini berusaha menampilkan komposisi yang dengan warna-warninya, tampaknya harus dilakukan H.Umar Tebu selaku Ketua Golkar Kolakka untuk merangkul kembali orang-orang yang pernah menjadi pendukung Zainal Amrin, Firdaus Tahrir bahkan Adel Berty.’’ Kita berupaya untuk mengakomodir orang-orang yang mungkin dalam musda kemarin tidak mendukung H.Umar Tebu, tetapi untuk sementara semuanya kita masih memakai orang itu, jika mereka mau aktif kita tentunya akan bersama-sama dibawah kepemimpinan H.Umar Tebu.Jadi tidak ada lagi kelompok-kelompok, yang ada Golkar dibawah kendali H.Umar Tebu.Karena dengan munculnya SK yang diberikan kepada H.Umar Tebu selaku Ketua Golkar Kolaka, maka secara legal itu yang harus diikuti,’’tegasnya. (ridwandemmatadju)


Bakri H.Mendong S.Pd.M.Si

Tempat/Tgl Lahir : Kolaka 02 April 1952
Alamat : JL. Wolter Monginsidi No 20 Kolaka
Pendidikan : SD Negeri 6 Tahun di Kolaka
SMP Negeri 3 Tahun Kolaka
SMA Negeri 3 Tahun Makassar
PGSLP/D2 IKIP Ujungpandang
S.1 Bahasa Indonesia USN Kolaka
S.2 Magister Adm Publlik Universitas Wijaya Putra di Surabaya
- Kuliah Program Doktor (S.3) Adm Publik di Universitas Hasnuddin
Riwayat Pekerjaan :
Guru SMP/SMA/MTsN/Aliyah di kolaka 1977-1982
Dosen Universitas 19 Nopember 2005-2009
Anggota DPRD Kolaka Periode 1997-1999
Anggota DPRD Kolaka Periode 1999-2004
Sekretaris Umum DPD Partai Golkar Kolaka 2010-2015

1 komentar:

  1. silahkan dibaca kalau ada yang salah mohon saran pendapatnya...

    BalasHapus